Login

Anatomi preposisi Ilahiyah: Eksplorasi makna ‘ala dan fauqa dalam struktur retoris bahasa Al Qur’an

Vol. 4 No. 1 (2025):

Asep Ahmad Arsyul Munir (1), Syafrudin Syafrudin (2), Opik Hidayat (3), Sona Zainal Walad (4), Mochamad Arif Tasrikin Imron (5)

(1) Institut Agama Islam Tasikmalaya, Indonesia
(2) Sekolah Tinggi Agama Islam Idrisiyyah, Indonesia
(3) Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Andina Sukabumi, Indonesia
(4) Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah, Indonesia
(5) Universitas Islam KH.Ruhiyat Cipasung, Indonesia

Abstract:

Penelitian ini mengkaji perbedaan makna dan fungsi sintaksis antara kata ‘ala dan fauqa dalam Surat Al-Baqarah juz pertama. Permasalahan muncul dari anggapan umum bahwa keduanya sinonim, padahal konteks penggunaannya berbeda secara semantik dan retoris. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi distribusi, menganalisis konteks sintaksis, serta mengungkap implikasi linguistik dan teologis dari penggunaan kedua preposisi tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif berbasis pendekatan semantik-sintaksis. Teori utama yang digunakan adalah teori medan makna (Semantic Field Theory) Jost Trier, didukung oleh perspektif semantik Toshihiko Izutsu. Data diambil dari 40 ayat pertama Surat Al-Baqarah. Hasilnya menunjukkan bahwa ‘ala bersifat fleksibel dan normatif, sedangkan fauqa cenderung absolut dan spasial. Temuan ini membuka peluang baru dalam tafsir linguistik berbasis struktur jaringan makna.


 


Abstract: This study examines the semantic and syntactic differences between the words ‘ala and fauqa in the first juz of Surah Al-Baqarah. The problem stems from the common assumption that they are synonymous, despite their distinct contextual uses. The study aims to identify distribution patterns, analyze syntactic contexts, and explore the linguistic and theological implications of these Qur'anic prepositions. A qualitative method is applied using a semantic-syntactic approach. The main theoretical framework is Jost Trier’s semantic field theory, supported by Toshihiko Izutsu’s Qur’anic semantics. The data are drawn from the first 40 verses of Surah Al-Baqarah. Results show that ‘ala is flexible and normative, while fauqa tends to be absolute and spatial. These findings offer new prospects for structural-based Qur’anic linguistic exegesis.