Konstruksi tuturan masyarakat Manduro sebagai pendukung pembelajaran bahasa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.33292/jalintrali.v1i2.42Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tuturan masyarakat Manduro dari konstruksi fonologi, morfologi, kosakata, dan sintaksis. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan angket Swadesh Morris. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif dengan metode padan dan agih. Hasil penelitian menunjukkan tuturan masyarakat Manduro berupa creol dengan kosakata yang terpengaruh dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Konstruksi fonologi terdiri dari fonem vokal (V), konsonan (K), diftong, dan kluster. Struktur fonologi yang ditemukan adalah KV+KVK, VKVK, KVK+ KV+KVK, KKVK+KV+KV, VKV+KVKK, KVV+KV+KVK, KKVK, VKKV+KVK, KV+KV dan KVKK+KVV. Konstruksi morfologi yang ditemukan berupa bentuk imbuhan yang terdiri dari imbuhan berupa awalan, akhiran, awalan-akhiran dan proses reduplikasi. Konstruksi sintaksis ditemukan unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K), dan pelengkap (Pel.). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pendukung pembelajaran bahasa di SD Manduro.
Â
The construction of mandurese utterances as supporting Indonesian language teaching
Â
Abstract
This study aims to describe Mandurese utterances of the construction of vocabulary, phonology, morphology, and syntax. This research was qualitative descriptive. The sample was established using the purposive sampling technique. The data collection techniques used were interview, observation and Swadesh Morris quiationnaire to gather data from the sample. The data analysis techniques used were inductive analysis with methods of agih and padan.The results of this study indicate that Mandurese utterance is creol with vocabulary has similarities with Indonesian and Javanese languages, which consists of nouns, verbs, adverbs, prepositions, interjections, pronouns, numbers, adjectives, and conjunctions. The phonological construction consists of vowel (V), consonants (C), dipthongs, and clusters. The phonological structures found are CV+CVC, VCVC, CVC+ CV+CVC, CCVC+CV+CV, VCV+CVCC, CVV+CV+CVC, CCVC, VCCV+CVC, dan CVCC+CVV. The morphological constructions found are affixes, suffixes, prefix-suffix, and reduplication.The syntactic construction has elements of the subject, predicate, object, adverb, and complement. The research product can be used as support the teaching of Indonesian.
References
Andreou, G. (2007). Phonological awareness in bilingual and trilingual schoolchildren. Linguistics Journal, 2(3). https://www.linguistics-journal.com/2014/01/08/phonological-awareness-in-bilingual-and-trilingual-schoolchildren/
Cheng, H. (2012). K. Koda and A. M. Zehler (Eds.): Learning to read across languages: cross-linguistic relationships in first- and second-language literacy development. Reading and Writing, 25(2), 611–617. https://doi.org/10.1007/s11145-010-9280-9
Chiappe, P., & Siegel, L. S. (1999). Phonological awareness and reading acquisition in English-and Punjabi-speaking Canadian children. Journal of Educational Psychology, 91(1), 20.
Creswell, J. W. (2016). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Pustaka Pelajar.
Ghazali, S. (2010). Pembelajaran keterampilan berbahasa dengan pendekatan komunikatif-interaktif. Refika Aditama.
Hidayarohmah, W. N. (2013). Pergeseran bahasa Madura pada masyarakat Desa Manduro Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Jurnal Sapala, 1(1). https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-sapala/article/view/1995
Koda, K., & Zehler, A. M. (2008). Learning to read across languages: Cross-linguistic relationships in first-and second-language literacy development. Routledge.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah, (2013).
Moleong, L. J. (2013). Metodologi penelitian kualitatif (Ed. Rev.). PT Remaja Rosdakarya. https://doi.org/2010
Permadi, A. D. (2013). Deskripsi konstruksi sosial dalam membentuk identitas simbolik oreng manduro. Jurnal Antro Unair DotNet, 2(1).
Robins, R. H. (1992). Linguistik umum: Sebuah pengantar. Kanisius.
Spolsky, B., & Hult, F. M. (2010). The handbook of educational linguistics. John Wiley & Sons.
Stern, J. P. (1983). Ãœber literarischen Realismus. Beck.
Stuart, M. (1999). Getting ready for reading: Early phoneme awareness and phonics teaching improves reading and spelling in inner-city second language learners. British Journal of Educational Psychology, 69(4), 587–605. https://doi.org/10.1348/000709999157914
Sudaryanto. (2015). Metode dan aneka teknik analisis bahasa: pengantar penelitian wahana kebudayaan secara linguistis. Duta Wacana University Press.
Sugiyono, S. (2008). Metode penelitian pendidikan: (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Alfabeta.